pada akhirnya, dunia tetap hancur juga.

F.
1 min readAug 20, 2024

--

Photo by Maximus Beaumont on Unsplash

pada akhirnya, dunia tetap hancur juga. juga kamu, yang telah berjuang sekuat tenaga untuk mencegah kehancuran ini. ini bukan akhir yang kamu perjuangkan, sayang. sayangnya kita tidak sedang terjebak dalam semesta fiksi distopia, semesta di mana sehancur apapun keadaannya, buah dari kebaikan akan matang dan jatuh berpihak pada kita. sayangnya kita tidak pernah seberuntung itu untuk mendapat peran besar dalam menyelamatkan umat manusia. tidak, sayangku, kitalah distopia itu, kitalah yang pada akhirnya menjadi penyebab kehancuran dunia. dunia yang mati-matian kita usahakan untuk kembali menyantap kehidupan penuh kedamaian ini, pada akhirnya mereka akan tetap kembali menemukan takdir kematian yang menyakitkan. rasa sakit ini tak akan ada ujungnya, sayang, ini adalah kutukan! KITA TELAH TERKUTUK. terkutuk untuk selalu berperang, terkutuk untuk selalu mengundang kehancuran, terkutuk untuk selalu mencari dan menemui kematian yang menyakitkan. kemudian yang paling menyakitkan buatku, sayang, adalah melihatmu menyaksikan kehancuran ini dua kali. kali pertama mungkin tak mampu membuatmu tumbang begitu saja, tapi siapa jamin pada kali kedua? kedua matamu tampak teramat gentar menyaksikan seluruh kekacauan yang terjadi. jadi, sayangku, mengapa tidak kita akhiri saja perjuangan ini? mengapa tidak kita akhiri saja hidup ini? pada akhirnya, dunia akan tetap hancur juga.

--

--

F.

You can silence the people but not their mind.